-->

Cari Blog Ini

Mengunjungi Bandar Bakau Pangkalan Sesai Dumai Barat

Mengunjungi Bandar Bakau Pangkalan Sesai Dumai Barat

 

  
Catatan/Poto : Ramzi 

Dumai (RIAU) - Hari ke-5 masa  cuti kerja saya pada Sabtu 02 Oktober 2021, sekitar pukul 14:00 wib saya bersama rekan Jurnalis mengunjungi Taman Wisata Bahari Bandar Bakau di  Jalan Nelayan Laut Kelurahan Pangkalan Sesai Kecamatan Dumai Barat Kota Dumai Ptovinsi Riau. 

Jika di bandingkan tahun 1985 saya bermukim tidak jauh dari sini yakni di Jalan Benteng, tentunya suasananya jauh berubah. Bandar Bakau sendiri di gagas dan dipelopori  Tuan Darwis Moh Saleh dkk dimana bersama deklarasi Gerakan Cinta Dumai pada tahun 2010. 

Awal kedatangan tadi saya sempat bertemu Tuan Darwis yang kerap saya panggil Datuk Bandar Bakau. Saya menyalami beliau tentunya kita sudah saling kenal. "Jangan lupa nanti sebelum pulang singgah tempat saya ini," kata beliau ramah.

Saya kembali merenungi tahun 1985 di mana pohon bakau/Mangrove yang pada masa itu tumbuh secara alami sekitar pantai. Pada lopak bakau itulah tempat saya memapah mencari udang tangguk sebelum memancing ikan laut pada pesisir pantai itu.

Tahun 2007 saya tidak lagi bermukim di sekitar Jalan Nelayan. Masa dimana saya awal tinggal dan duduk di bangku  kelas 5 sekolah dasar itu selalu jadi nostalgia yang tidak terlupakan. Mengingat  ketika memasuki bulan Ramadan maka sore sebelum memasuki waktu imsyak  maka kami berdiri di tanjung pantai Jalan Nelayan Laut sembari melihat saudara kami Nelayan kembali dari tengah laut mengerih ikan. 

Kini pesisir pantai Nelayan Laut yang di jadikan areal situs Taman Wisata Bahari Bandar Bakau, meski pantainya sempat abrasi sejauh hampir 50 meter itu, dengan aktivitas alam penanaman dan pemeliharaan Mangrove setidaknya mencegah abrasi yang pernah terjadi secara alami.

Saya dapat melihat  bahwa apa yang dilakukan oleh Tuan Darwis saat ini layak di berikan apresiasi dan dukungan yang boleh di katakan harusnya lebih meningkat lagi. 

Pondok-pondok yang ada di tahun 2010 awal pembangunannya mestilah dibantu juga oleh pemerintah setempat. Mulai nampak pondok-pondok yang mulai rapuh, akses jalan yang awal di bangun dari kekayuan juga mulai lapuk.

Saya terpikir begitu tabah dan tetap bersemangatnya Tuan Darwis menghabiskan waktu, tenaga dan fikiran mengabdi menjadi aktifis di Bandar Bakau dan tinggal di sana bersama keluarga dengan pernak-pernik karyanya yang lain seperti membatik.

Bagaimana beliau bertahan hidup demi lingkungan yang mesti di jaga dan di pelihara untuk generasi mendatang. 

Ketika saya akan pulang, menyempatkan diri menghampiri beliau. Seoarang Lelaki yang taat, kuat dan teguh terhadap hidup yang di jalaninya saat ini. 

" Saya pulang ya Datuk Bandar Bakau. Mungkin belum sempat bercerita seperti terdahulu. Kapan waktu ada kesempatan berkunjung lagi, kita ngopi," ucap saya.

Beliau sebagaimana biasanya menampakkan senyum. Ketabahan yang dapat di lihat pada diri beliau senjak saya kerap bertemu beliau di Bandar Bakau. *

0 Response to "Mengunjungi Bandar Bakau Pangkalan Sesai Dumai Barat "

Posting Komentar

Gallery Foto

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel